Telepon & Whatsapp & WeChat & Skype

  • Shaoli jin: 008613406503677
  • Melodi: 008618554057779
  • Amy:008618554051086

Daur Ulang Pelarutan, Dapatkah Mengubah Pola Daur Ulang Plastik?

foto 1

Laporan IDTechEx baru memperkirakan bahwa pada tahun 2034, pabrik pirolisis dan depolimerisasi akan memproses lebih dari 17 juta ton sampah plastik per tahun. Daur ulang bahan kimia memainkan peran penting dalam sistem daur ulang tertutup, namun ini hanyalah sebagian kecil dari solusi terhadap tantangan lingkungan global.
Meskipun daur ulang mekanis populer karena efektivitas biaya dan efisiensinya, namun daur ulang mekanis masih kurang dalam aplikasi yang membutuhkan kemurnian tinggi dan kinerja mekanis. Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh daur ulang bahan kimia dan daur ulang mekanis, teknologi disolusi telah menunjukkan potensi dan prospek yang besar.

Proses pembubaran
Proses pelarutan menggunakan pelarut untuk memisahkan limbah polimer. Jika campuran pelarut yang tepat digunakan, spesies plastik yang berbeda dapat dilarutkan dan dipisahkan secara selektif, sehingga menyederhanakan proses yang memerlukan pemilahan berbagai jenis polimer sebelum didaur ulang. Terdapat pelarut dan metode pemisahan yang disesuaikan untuk jenis plastik tertentu, seperti polipropilena, polistiren, dan stirena akrilonitril butadiena.
Dibandingkan dengan teknologi pemulihan bahan kimia lainnya, keuntungan signifikan dari teknologi disolusi adalah teknologi ini dapat memberikan hasil teoretis yang lebih tinggi.

Tantangan eksistensial
Meskipun teknologi disolusi memiliki masa depan yang cerah, teknologi ini juga menghadapi beberapa tantangan dan keraguan. Dampak lingkungan dari pelarut yang digunakan dalam proses pelarutan juga menjadi masalah. Kelayakan ekonomi dari teknologi disolusi juga tidak pasti. Biaya pelarut, konsumsi energi, dan kebutuhan infrastruktur yang kompleks dapat membuat polimer yang diperoleh kembali melalui pabrik disolusi lebih mahal dibandingkan yang diperoleh kembali secara mekanis. Dibandingkan dengan teknologi daur ulang lainnya, teknologi ini memerlukan investasi modal dan jangka waktu yang signifikan.

Pandangan Masa Depan
Sebagai teknologi yang menjanjikan, teknologi disolusi dapat memenuhi permintaan akan solusi limbah plastik yang rendah karbon dan beragam. Namun optimalisasi teknis, skala komersial, dan keekonomian masih merupakan tantangan yang harus dipecahkan. Para pemangku kepentingan perlu secara hati-hati mengevaluasi pro dan kontra teknologi pembubaran dalam konteks strategi pengelolaan limbah global.


Waktu posting: 30 Juli 2024